dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
AKU INGIN merupakan salah satu puisi karya Sapardi Djoko Damono (SDD) yang lekat dalam ingatan banyak orang: baik mereka yang memang menyukai karya sastra dan puisi, atau pun mereka yang mengenalnya lewat senandung Ari Reda dalam theme-song film Cinta Dalam Sepotong Roti karya Garin Nugroho.
Puisi-puisi Sapardi memang dikenal sangat lembut, sopan, dengan pilihan kata sederhana yang mudah menyentuh wilayah emosi terdalam bagi pembacanya. Tidaklah mengherankan jika puisi SDD banyak dikutip untuk surat cinta, undangan perkawinan, ucapan selamat ulang tahun, serta untuk berbagai kepentingan lain yang bersifat personal. Sejumlah kritikus menyebut karya SDD sebagai puisi kamar yang lebih tepat dibacakan dalam suasana hening, meski juga terdapat sejumlah puisinya yang dideklamasikan. Karena itulah puisi-puisi Sapardi semakin terdengar syahdu manakala digubah menjadi lagu (musikalisasi). Hanya dengan iringan denting gitar, musikalisasi puisi SDD mampu menyedot emosi para pendengarnya.
Lalu, seperti apa sih proses kreatif Sang Maestro Puisi Cinta ini?
TIMKREATIFREGOL mengajak rekan-rekan dalam berpartisipasi dalam obrolan sore SEMBARI MINUM KOPI yang mengangkat tema MENULIS PUISI CINTA bersama SAPARDI DJOKO DAMONO.
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono, merupakan Guru Besar Fak. Sastra UI yang lahir di Solo, 20 Maret 1940 ini telah melahirkan sejumlah karya antara lain: DukaMu Abadi (1969), Mata Pisau (1974), Perahu Kertas (1983; mendapat Hadiah Sastra DKJ 1983), Sihir Hujan (1984; pemenang hadiah pertama Puisi Putera II Malaysia 1983), Hujan Bulan Juni (1994), Arloji (1998), Ayat-Ayat Api (2000) dan banyak lagi. Ia juga menerjemahkan karya-karya sastra dunia seperti: Lelaki Tua dan Laut (1973; Ernest Hemingway), Sepilihan Sajak George Seferis (1975), Puisi Klasik Cina (1976), Lirik Klasik Parsi (1977), Afrika yang Resah (1988).
Diskusi ini akan dimoderatori oleh YETTI LUTIYAN SUPRAPTO, dokter hewan kelahiran Magelang, 17 Maret 1980 yang terlibat aktif dalam kegiatan seni peran dan tarik suara. Sejak masih kuliah di Fak. Kedokteran Hewan UGM, Yetti tercatat sebagai anggota Teater Gadjah Mada dan Paduan Suara Mahasiswa UGM. Sejumlah pertunjukan yang pernah diikutinya antara lain “Konser Doea Zaman” dan “Konser Lesehan” yang merupakan kerjasama antara PSM UGM dengan Cisya Kencana Orchestra, coordinator roadshow Teater Musik Oyot Suket dengan Sawung Jabo, dan pementasan teater di lingkungan kampus UGM. Kekagumannya pada Sapardi Djoko Damono juga melahirkan musikalisasi yang dilakukannya bersama teman-temannya. Saat ini Yetti aktif di Yayasan Gaia, mengelola Kawasan Ledok Sambi, Sleman Yogyakarta.
So, isilah akhir pekanmu dengan bergabung dalam obrolan seru kami. Jangan lupa, SABTU SORE, 21 FEBRUARI 2009 mulai pukul 15.00 – 17.30 WIB bertempat di Cafe MOMENTO, Jl. Jembatan Merah (sebelah LIA) Prayan – YOGYAKARTA. Acara seru ini terbuka untuk umum dan GRATIS. Tersedia 100 suvenir cinta menarik untuk 100 peserta yang datang duluan dan banyak DOORPRIZE untuk yang berpartisipasi aktif.
Obrolan Sore SEMBARI MINUM KOPI ini terselenggara berkat kerjasama antara TIMKREATIFREGOL dengan Yayasan Umar Kayam, Yayasan Kampung Halaman, Omah Opak, BookLover MEMORABILIA, dan Cafe MOMENTO. Untuk informasi lebih lanjut, silakan melongok situs kami di www.sembariminumkopi.com atau SMS 0818264366
Penanggungjawab ACARA
Suluh Pratitasari – TIMKREATIFREGOL
-------
SEMBARIMINUMKOPI merupakan forum obrolan santai yang digagas TIMKREATIFREGOL sejak akhir 2007. Ide pembentukan obrolan ini berangkat dari banyaknya gagasan besar yang terlahir dari obrolan santai sembari minum kopi. SMK senantiasa berusaha menyajikan obrolan yang mampu melahirkan ide-ide kreatif, terutama di bidang penulisan. Hingga kini SMK telah menghadirkan sejumlah penulis antara lain Andrea Hirata, Putu Fajar Arcana, Kris Budiman, dan kini Sapardi Djoko Damono.
1 comment:
mentari mulai terbit
tetesan embun mulai lenyap
hari yang cerah mulai datang
ditemani kicauan burung
bertanda kedamaian seluruh alam
maka aku ingin ucapkan
damailah wahai palestina dan israel
Post a Comment